Aksi Komite Mahasiswa Bersatu (KMB) Di Ternate Dibubar Paksa Oleh Kepolisian
date
Apr 19, 2022
slug
aksi-komite-mahasiswa-bersatu-di-ternate-dibubar-paksa-oleh-kepolisian
status
Published
tags
Reportase
summary
Tidak sedikit massa aksi yang mendapatkan kekerasan dan intimidasi, bahkan ada salah satu massa aksi perempuan dari Papua. Sekitar 22 orang ditangkap saat aksi. Aparat menembakan gas air mata dan water canon terhadap massa aksi. Setelah massa berhamburan dan kocar-kacir, aparat melakukan pengejaran, pemukulan, pengeroyokan dan penyisiran ke rumah-rumah warga untuk mencari massa aksi.
type
Post
Property
Setelah PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan Harga BBM pada 1 April lalu, gelombang protes terjadi di berbagai wilayah, termasuk di kota Ternate. Pada tanggal 18 April, ± 500 mahasiswa dari berbagai elemen yang tergabung dalam Komite Mahasiswa Bersatu (KMB) melakukan aksi damai di depan kantor walikota untuk “Menolak Kenaikan Harga BBM”.
Aksi tersebut dimulai sejak pukul 14.00-17.50 WIT dan berakhir dengan pembubaran paksa oleh aparat kepolisian. Aparat kepolisian melakukan pembubaran karena hanya karena ada tuntutan terkait situasi Papua, yakni menuntut dibebaskannya Jubir Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Victor Yeimo, dan penarikan militer dari Papua dan penolakan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua.
Tidak sedikit massa aksi yang mendapatkan kekerasan dan intimidasi, bahkan ada salah satu massa aksi perempuan dari Papua yang terkena pukulan. Sekitar 22 orang ditangkap saat aksi. Aparat juga menembakkan gas air mata dan water canon terhadap massa aksi. Setelah massa berhamburan dan kocar-kacir, aparat melakukan pengejaran, pemukulan, pengeroyokan dan penyisiran ke rumah-rumah warga untuk mencari massa aksi.
Sekitar pukul 19.30 WIT, massa aksi yang berjumlah 200-an orang bersepakat untuk melakukan aksi pendudukan kantor Polresta Kota Ternate. Aksi ini guna menuntut pihak kepolisian agar segera membebaskan massa aksi yang ditahan. Namun, aksi tersebut mendapat kembali mendapatkan represi dari aparat kepolisian. Massa aksi dibubarkan secara paksa dan diintimidasi, dengan alasan “mengakibatkan kemacetan”.
Padahal, massa aksi hanya duduk di sepanjang trotoar dan di pinggiran jalan. Sehingga, sekitar pukul 21.00 WIT, 2 massa aksi dan 1 orang anggota LBH Justice yang hendak mendampingi massa aksi. Setelah di interogasi selama 3 jam, mereka dibebaskan.
Sekitar pukul 12.30 WIT (19/04) 22 orang massa aksi yang ditangkap paksa saat aksi penolakan kenaikan harga BBM dibebaskan. Tanpa syarat.
Sampai dengan sekarang, situasi dikota Tenate masih mencekam. Aparat masih berjaga dan melakukan penyisiran masa aksi di perumahan warga.
Ditulis oleh V. Marcel